Henry Morgan, Sang Raja Bajak Laut



Nama: Sir Henry Morgan, Harri Morgan
Julukan: Barbadosed
TTL: Llanrumney, Wales
Daerah Pelayaran: Karibia

Henry Morgan adalah seorang Laksamana dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan seorang Privateer yang terkenal karena aktivitasnya di Karibia, terutama setelah menyerang pemukiman Spanyol. Dia merupakan salah satu privateer paling ditakuti dalam sejarah dan juga orang paling kejam yang pernah melawan Spanyol.

Origins of Henry Morgan
Sir Henry Morgan adalah putra dari Robert Morgan. Dia adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Tidak ada catatan detil tentangnya sebelum tahun 1655. Diketahui bahwa dia putus sekolah, bahkan dia lebih dulu mengenal tombak ketimbang buku. Alexander Exquemelin, dokter bedah Morgan, pernah mengatakan bahwa Morgan sempat terjerat hutang ketika di Barbados.

Exquemelin menyatakan bahwa Morgan datang ke Jamaika pada tahun 1658 sebagai sosok pemuda yang menghidupi dirinya sendiri untuk "ketenaran dan keberuntungan karena keberanian". Meskipun hanya memiliki sedikit pengalaman sebagai pelaut, Morgan berlayar ke Karibia untuk berpartisipasi dalam Western Design (rencana Cromwell untuk menyerbu Hispaniola). Pertempuran pertamanya di Santo Domingo berakhir dengan kegagalan saat mencoba menjajah pulau tersebut. Armada kemudian bergerak ke Jamaika. Morgan menikah dengan adik sepupunya yang bernama Mary.


Karir Bersama Mansvelt
Pada 1661, Commodore Christopher Mings menunjuk Morgan sebagai kapten di kapal pertamanya. Pada 1665 dia pernah menjarah pesisir Meksiko dibawah komisi Lord Winsor. Ketika Lord Winsor (gubernur Jamaika) menolak untuk menghentikan bajak laut menyerang kapal-kapal Spanyol, kerajaan mencopot jabatannya dan menggantinya dengan Sir Thomas Modyford. Walaupun Modyford telah bersumpah setia kepada kerajaan, dia menjadi salah satu elemen pokok dari Ekspedisi Morgan dengan melawan perintah raja. Dia memberi sebuah surat perintah kepada Morgan untuk menyerang kapal-kapal dan pemukiman orang Spanyol. Awalnya Modyford menunjuk Gubernur Barbados untuk kesetiaan dan pengabdian terhadap Raja Charles II selama Perang Sipil. Ternyata malah dia dilepas dari jabatannya. Modyford akhirnya ditetapkan sebagai Gubernur Jamaika sebagai usaha demi menyelamatkan kehormatannya. Sebagai gubernur, Modyford diwajibkan untuk menarik kembali semua bajak laut dan privateer Karibia karena Inggris dan Spanyol dalam kondisi damai. Saat itu Morgan entah menolak atau tidak menerima pesan tersebut, dia tidak kembali.

Ketika Morgan kembali, Modyford telah menerima surat peringatan dari raja yang menyuruh untuk menarik semua bajak laut. Modyford memilih untuk mengabaikan peringatan tersebut dan melanjutkan untuk menerbitkan Letter of Marque sebagai penyamaran bahwa hal itu dilakukan demi kepentingan terbaik Raja dalam upaya melindungi Jamaika. Modyford berhasrat untuk menyingkirkan penduduk Belanda di Karibia, sehingga dia menerbitkan Letter of Marque kepada Kapten Edward Mansvelt untuk mengumpulkan sekitar 15 armada. Mansvelt diberi tugas untuk menyerang pemukiman Belanda di Curacao. Tetapi ketika armada mulai berlayar, mereka menyadari bahwa hal tersebut tidak cukup menguntungkan dibandingkan dengan bahaya yang mengancam ketika menyerang mereka. Dengan pertimbangan tersebut, mereka melakukan pemungutan suara dan memilih untuk menyerang pemukiman lain. Kecewa akan hal tersebut, beberapa orang memilih untuk mengundurkan diri dan kembali ke pelabuhan. Sementara sisanya, bersama Laksamana Mansvelt dan Laksamana-Madya Morgan, beralih untuk menyerang Pulau Providence milik Spanyol.

Ketika armada Mansvelt dan Morgan tiba di Providence, orang-orang Spanyol terkejut dan tanpa persiapan. Karena tidak mampu membentuk pertahanan, akhirnya mereka menyerahkan semua benteng. Mansvelt dan Morgan memutuskan untuk menghancurkan semua benteng dan menyisakan satu. Anak buah Mansvelt menempati kota dan mengumpukan harta, sementara Mansvelt dan Morgan berlayar di sekitar Costa Rica. Mereka mendapati pasukan Spanyol sedang berperang dan akhirnya Mansvelt memutuskan untuk kembali ke Jamaika untuk mengumpulkan orang sehingga penduduk Providence terisi oleh bajak laut. Sebagai tanda simpati untuk bajak laut, Modyford menunjuk kakaknya yang bernama James untuk menjadi gubernur Providence. Menurutnya, ide untuk mengumpulkan pasukan bajak laut itu sangat cemerlang. Namun akhirnya Mansvelt menyadari bahwa bajak laut bukanlah pasukan yang patuh dan dapat dipersiapkan untuk perang. Sehingga hanya dalam waktu singkat, mereka kembali berlayar dan meninggalkan Providence. Akhirnya Spanyol berhasil merebut kembali Providence. Akibat kejadian tersebut, lagi-lagi Mansvelt mendapat surat teguran dari Raja. Namun lagi-lagi dia mengabaikannya.

Setelah mendengar rumor bahwa Spanyol akan menyerang Jamaika, Modyford memberikan tugas baru kepada para bajak laut. Kali ini, dia menyerahkan secara langsung kepada Morgan untuk menahan penduduk Spanyol demi melindungi Jamaika. Modyford menggunakan pengaruh perlindungan Raja terhadap Amerika, tetapi hal tersebut tidak semudah yang dia rencanakan. Meskipun demikian, Morgan mengumpulkan armada yang terdiri dari 10 kapal dan menggunakan cara yang unik dibanding para Admiral pada zaman itu. Ketimbang menerbitkan brosur yang membuat para bajak laut datang kepadanya, dia berlayar ke tempat dimana bajak laut terkenal berkumpul. Ketika tiba di pelabuhan, dia berdandan dengan mengenakan jubah sutera berwarna merah dan mengenakan perhiasan. Menggunakan keterampilannya dalam berbicara, dia berhasil mengumpulkan sekitar 500 bajak laut terbaik di daerah tersebut.


Puerto Principe
Pada 1667 dia ditugaskan oleh Modyford untuk menangkap beberapa tawanan Spanyol di Kuba dalam rangka mencari informasi lengkap terhadap rumor penyerangan ke Jamaika. Modyford hampir seketika mempercayakan tugas lain untuk Morgan, dan dia meneruskan untuk membinasakan pesisir Kuba. Dalam sebuah pertemuan yang diadakan Morgan sebagai langkah awalnya, dia mengajukan armada untuk menyerang Havana. Ide tersebut memperlihatkan kesombongan Morga, dan akhirnya diputuskan bahwa menyerang Havana saat itu tidak mungkin dengan sedikit pasukan. Akhirnya diputuskan bahwa mereka akan menyerang Puerto Principe.

Ketika dalam penyelidikan di kapal Spanyol, armada Morgan diterjang badai yang memaksa membawa mereka ke selatan Kuba. Menurut perhitungan, mereka akan kekurangan persediaan makan dan air jika melanjutkan ke bagian utara Kuba dimana sebagai tujuan awal. Setelah mendarat di pelabuhan, mereka bertemu dengan orang Perancis yang sama-sama terserang badai. Akhirnya mereka bergabung dalam kru Morgan. Orang Spanyol yang menjadi tawanan Morgan berhasil kabur dan memperingatkan penduduk Puerto Principe terhadap serangan yang akan datang. Penduduk Puerto Principe akhirnya pergi dengan membawa harta mereka dan menyisakan sedikit di kota. Setelah mengobrak-abrik kota demi mencari harta, hingga menyiksa penduduk, armada Morgan hanya mampu mengumpulkan sekitar 50.000 piece of eight (dolar Spanyol saat itu). Jumlah tersebut tidak cukup untuk melunasi hutang yang telah dikumpulkan bajak laut di Jamaika. Mereka memutuskan untuk menjarah lagi sebelum kembali ke Port Royale.


Attack On Porto Bello
Sebagai usaha untuk menutup hutang, Morgan menuju sebuah kota yang memiliki harta melimpah. Sebagai kota ketiga yang paling penting untuk Spanyol di New World, Porto Bello (sekarang Panama), adalah tujuan selanjutnya. Porto Bello saat itu adalah sebagai pusat perdagangan Spanyol di Amerika. Sehingga akan banyak sekali harta yang terkumpul di sana. Namun kota itu dilindungi oleh 3 benteng Spanyol.

Bagaimanapun juga, orang Perancis yang bergabung dalam pelayaran ini tidak cocok dengan kru Morgan. Dilaporkan bahwa terjadi perdebatan ketika mereka di Puerto Principe. Sebagai langkah akhir, mereka akan menyelesaikannya dalam duel. Namun kru Morgan malah menikam dari belakang orang Perancis tersebut sebelum duel berlangsung. Orang Perancis tesebut bersumpah akan membalas dendam, hingga akhirnya Morgan mencoba memihak orang Perancis dengan merantai kru yang melakukan perbuatan tersebut dan akan membawanya ke Jamaika dan berjanji akan dihukum. Kembali ke Jamaika, Morgan menepati janjinya dan menggantung kru yang bersalah. Namun Orang Perancis yakin bahwa terjadi kecurangan dalam pembagian rampasan oleh Morgan.

Morgan akhrinya berlayar kembali ke Porto Bello dengan armada awal (tanpa orang Perancis). Ketika armada Morgan tiba di pesisir utara Amerika Selatan, mereka melihat bahwa pertahanan mereka sangat kuat. Morgan memberi semangat kepada armadanya bahwa Spanyol tidak akan mengetahui kedatangan mereka. Morgan juga mengimingi-imingi emas dan perak kepada mereka. Ketika senja hari, mereka berlayar melalui Puerto do Naos, dimana ada sebuah sungai yang langsung mengarahkan mereka ke Porto Bello. Berdasarkan informasi yang didapat dari tawanan, mereka dapat menaklukan benteng pertama. Para tentara berhasil diserang oleh armada Morgan ketika sebagian besar sedang tertidur.

Armada Morgan sempat mendapat serangan ketika menuju benteng kedua, namun berhasil mengatasi serangan dengan menerobos dinding. Upaya tersebut dibayar dengan kehilangan beberapa kru. Karena mendapati benteng pertama dan kedua telah ditaklukan, Spanyol akhirnya menyerahkan benteng ketiga dan armada Morgan berhasil mengambil alih kota. Tidak lama setelah itu, Spanyol melancarkan serangan balik namun berhasil dihalau oleh pasukan Morgan. Setelah mengalahkan beberapa armada tangguh Spanyol, Morgan dan pasukanya memutuskan untuk tinggal di Porto Bello sekitar 2 bulan. Pada masa-masa tersebut, mereka berusaha mengumpulkan seluruh harta di Porto Bello dan meminta tebusan terhadap tawanan kepada warga kota. Dari hasil tebusan saja mereka berhasil mengumpulkan 100.000 piece of eight. Sementara dijumlahkan dengan hasil jarahan, mereka berhasil mengumpulkan setidaknya 200.000 piece of egiht.

Diliputi bayang-bayang rencana Morgan selanjutnya, gubernur Panama mengirimkan cincin emerald dan permintaan untuk menyerang Panama kepada Morgan. Dia juga menanyakan bagaimana Morgan bisa mengusir Spanyol dengan hanya sedikit pasukan. Morgan menjawab dengan mengirimkan sebuah pistol beserta contoh salah satu pasukan yang digunakan untuk merampas Porto Bello. Segera setelah itu, Inggris mengirimkan kapal HMS Oxford ke Port Royale sebagai hadiah untuk perlindungan. Namun Port Royale memberikan kapal tersebut kepada Morgan.

Modyford mendapat tekanan berat dari Kerajaan karena tugas yang diberikan kepada Morgan tersebut. Demi menyelamatkan karirnya, dia memutuskan untuk memprovokasi Spanyol untuk benar-benar menyerang Jamaika. Walaupun tidak masuk akal, Modyford lagi-lagi akan memberikan tugas lain kepada Morgan.


Cartagena
Dengan taktik yang sama seperti sebelumnya, Morgan berhasil mengumpulkan kembali sekitar 900 bajak laut untuk tambahan armada. Setelah itu, Morgan mengadakan pertemuan di Isla Vaca untuk menentukan target selanjutnya. Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya diputuskan bahwa pemukiman Spanyol di Cartagena menjadi target selanjutnya karena diyakini terdapat banyak harta disana.

Pada malam harinya, mereka mengadakan pesta. Beberapa kru yang mabuk tidak sengaja mengakibatkan ledakan di HMS Oxford yang dijadikan kapal utama Morgan. Beberapa kru Morgan tewas dalam peristiwa ini. Dan pada saat itu tersisa sekitar 800 orang dan 10 kapal. Walaupun demikian, Morgan tetap bersikeras untuk melanjutkan serangan ke Cartagena. Bahkan pada malam itu juga, Morgan berhasil merampas kapal Perancis yang sama tangguhnya dengan HMS Oxford.

Morgan dan armadanya berlayar menuju Cartagena dimana terjadi peristiwa yang membuat kru Morgan berkurang. Mereka dipaksa berlayar dalam keadaan badai dan mengakibatkan stress diantara kru. Beberapa kapal bahkan tidak dapat mencapai Cartagena. Sesampainya di Cartagena, kru Morgan yang tersisa hanyalah sekitar 500 orang. Jumlah yang sangat mustahil untuk merebut kota Cartagena yang memiliki pertahanan tangguh. Seorang Kapten Kapal Perancis yang ikut berlayar bersama Morgan mengusulkan bahwa menyerang Maracaibo akan lebih aman.


Maracaibo and Gibraltar
Untuk menuju ke Maracaibo bukanlah hal yang mudah. Sebab kota tersebut terletak di Danau Maracaibo dan untuk mencapainya, mereka harus melewati jalur yang sempit. Jalur tersebut sangat dangkal, berangin dan penuh gundukan pasir, namun kapten Perancis tersebut yakin bahwa dia bisa mengendalikan kapal tersebut. Tanpa diketahui, di dekat jalur tersebut telah dibangun benteng San Carlos. Setelah mencapai jalur tersebut, mereka mendapat serangan. Tanpa pilihan lain, Morgan memerintahkan seluruh kru untuk meninggalkan kapal dan mendarat di pesisir. Pada malam harinya, mereka berusaha masuk ke benteng secara diam-diam. Ternyata benteng itu kosong. 15 menit setelahnya, terjadi ledakan yang telah direncanakan oleh Spanyol.

Dalam upaya melindungi armadanya kembali ke perairan sebelumnya, Morgan mencuri supplai makanan di benteng dan mengubur semua meriam. Karena Spanyol sudah mengetahui rencana penyerangan di Maracaibo, mereka membawa beberapa perahu ke kota demi mengulur waktu Morgan. Rencana tersebut berhasil menyelamatkan beberapa penduduk dan harta mereka kabur hingga akhirnya Morgan tiba di Maracaibo. Setelah berkeliling kota dan menyiksa beberapa penduduk untuk mencari harta, Morgan akhirnya berencana untuk menyerang kota terdekat di Gibraltar.

Setelah merampas harta di kota dan menawan beberapa penduduk, Morgan memutuskan untuk kembali ke rumah. Pada saat melewati kembali selat kecil di Danau Maracaibo, benteng San Carlos ternyata sudah diperkuat dan jalur telah diblokade dengan 3 kapal perang Spanyol yaitu Magdalena, San Luis dan La Marquesa. Morgan meberikan pilihan selain menyerah atau diringkus. Akhirnya mereka memutuskan untuk bertarung demi kebebasan.

Jumlah mereka kalah telak dengan pasukan Spanyol sehingga mereka terpaksa menyusun rencana. Morgan memerintahkan untuk mengubah kapal terbesar yang bernama Satisfaction menjadi "kapal penyerang" yang akan berhadapan langsung dengan Magdalena. Mereka melubangi kayu dan menempatkan peledak di dalamnya. 12 orang tinggal di kapal dan bertugas untuk menghalau Magdalena dengan menjeratnya. Rencana Morgan berjalan mulus, Magdalena berhasil dihancurkan. San Luis menepi dan dihancurkan oleh Spanyol sendiri agar tidak dirampas Morgan. Sementara itu Morgan berhasil merampas La Marquesa.

Setelah pertarungan, mereka masih belum bisa menerobos selat kecil karena benteng San Carlos. Dengan strategi cemerlang dari Morgan, dia berhasil mengalihkan meriam San Carlos hanya dengan melancarkan serangan palsu ke daratan. Dengan mengandalkan arus pasang, Morgan berhasil keluar dan kembali ke Jamaika.

Spanyol mulai aksinya dengan meneror Jamaika. Morgan kembali mendapat tugas untuk memerintah semua kapal perang di Jamaika untuk menghalau kapal Spanyol. Dalam kasus ini, Morgan berperan sebagai privateer, bukan bajak laut. Setelah merampok pesisir Kuba, Morgan berencana untuk melakukan pelayaran ke Panama.


Burning Panama and End of Morgan
Pada 15 Desember 1670, Morgan berhasil merampas Pulau Santa Catalina dan pada tanggal 27 dia berhasil merampas benteng-benteng San Lorenzo. Sekitar 300 orang tewas dan 23 hidup dalam serangan yang dilakukan Morgan tersebut. Kemudian dengan sekitar 1400 orang, Morgan berlayar melwati pesisir Pasifik menuju ke Panama.

Pada 28 Januari 1671, Morgan mendapati Panama memiliki pasukan sekitar 1200 orang. Morgan membagi pasukannya menjadi dua dan berusaha mengepung musuh. Karena kurangnya pengalaman diantara pasukan Spanyol, Morgan berhasil menghabisi mereka. Walaupun Panama adalah kota terkaya saat itu, namun Morgan tidak mendapat banyak rampasan karena sebagian besar telah diangkut ke kapal Spanyol. Beberapa penduduk membakar sisa harta mereka tanpa sebab. Kru Morgan menyiksa para penduduk yang tertangkap dan hanya mendapat sedikit emas yang terkumpul dari korban. 

Setelah peristiwa tersebut, Inggris dan Spanyol mengadakan perjanjian damai sementara Morgan ditangkap dan dibawa ke Inggris pada tahun 1672. Namun Morgan tidak mendapat hukuman karena tidak ada bukti. Bahkan pada 1674 dia kembali ke Jamaika untuk mengambil posisi sebagai Letnan Gubernur. Pada 1681 Morgan gagal untuk menyokong Raja Charles II dan digantikan oleh Thomas Lynch.

Sir Henry Morgan meninggal pada 25 Agustus 1688 dikarenakan sakit parah. Kemungkinan gagal ginjal dan tuberculosis. Dia dikuburkan di pemakaman Palisadoes yang tenggelam pada 1692 akibat gempa bumi. Morgan semasa hidupnya lebih banyak berkarir sebagai privateer ketimbang bajak laut. Hal ini membawa keuntungan bagi Inggris dan keluarganya sendiri. 


Modern Era
Pada 4 Agustus 2011, tim arkeolog dari Universitas Texas berhasil menemukan bangkai kapal di sekitar pesisir Panama. Dari ciri-ciri yang ditemukan, mereka yakin bahwa bangkai kapal tersebut milik Sir Henry Morgan yang bernama Satisfaction. 

Henry Morgan muncul dalam berbagai film, novel dan buku-buku tentang bajak laut. Bahkan baru-baru ini tayang sebuah film dokumenter berjudul "The Unsinkable Henry Morgan".

Morgan juga merupakan inspirasi dari tokoh anime bajak laut yang sedang populer saat ini, One Piece. Dalam anime tersebut, "Axe-Handed" Morgan secara resmi dinyatakan oleh sang creator bahwa dia terinspirasi dari Sir Henry Morgan. Dalam One Piece, "Axe-Handed" Morgan adalah seorang Marine yang paling ditakuti di East Blue karena kebrutalannya. Chapter dimana karakter utama, Monkey D. Luffy, berusaha merekrut Zoro yang ditahan oleh "Axe-Handed" Morgan, dia berusaha membunuh kedua tokoh tersebut. Namun berhasil dikalahkan dengan mudah oleh mereka berdua.



Komentar