Ares, Olympians God of War



Name: Ares, Aris, Mars (Roma), God of War
Parents: Zeus and Hera
Pasangan: Aphrodite dan 30 lain (termasuk dewa dan manusia biasa)
Anak: Phobos, Deimos, Harmonia, Adrestia, Eros, Anteros, Himeros, Pothos dan 45 lain (baik dewa maupun setengah-dewa)
Kediaman: Gunung Olympus, Thrace, Makedonia, Sparta

Ares adalah salah satu dewa terpenting dari Keduabelas Olympian. Dia adalah putra dari Zeus dan Hera. Ares memiliki sifat yang cenderung kejam sehingga dijuluki sebagai Dewa Perang. Simbol yang berhubungan dengannya adalah tombak dan binatang yang disakralkan adalah anjing.

Origins
Ares merupakan anak dari Zeus dan Hera yang terlahir di Thrace. Sayangnya tidak banyak kisah yang mengangkat Ares sebagai pemeran utama. Ares sangat terkenal akan kebrutalan dan kekejamannya. Bahkan Zeus, ayahnya sendiri, pernah mengatakan kepada Ares bahwa dia adalah salah satu dewa yang paling dibenci oleh dewa lain. Segala hal yang dilakukan oleh Ares akan selalu berbuah dengan kekacauan. Dia merupakan "kekasih gelap" Aphrodite dan pernah membunuh salah satu "kekasih" Aphrodite yang bernama Adonis.


Appearance
Ares seringkali digambarkan sebagai seorang pria berotot yang membawa sebuah tameng dan tombak (terkadang pedang), dengan sebuah helm ala tentara Romawi.


Ares and Aphrodite
Suatu hari Ares dan Aphrodite akan bercinta di Aula Hephaestus (suami Aphrodite) sehingga Ares menempatkan seorang pemuda bernama Alectryon di depan pintu aula untuk memberitahu apabila Helios akan datang. Karena Ares tahu jika Dewa Matahari Helios pasti akan melaporkan kepada Hephaestus jika mengetahui Aphrodite berselingkuh dengannya. Namun ditengah asiknya suasana, Alectryon tertidur dan Helios berhasil mengintip perbuatan mereka. Dengan cepat, Helios melaporkan apa yang dilihatnya kepada Hephaestus.

Mendengar pengaduan Helios, Hephaestus tidak serta merta naik darah. Dia malah merajut sebuah jaring yang hampir transparan. Secara diam-diam, Hephaestus menebar jaring tersebut dan memerangkap kedua pasangan gelap didalamnya. Masih dalam posisi bercinta, Aphrodite dan Ares tidak bisa bergerak karena jaring yang dibuat Hephaestus. Tidak sampai situ saja, Hephaestus memanggil seluruh dewa Olympian untuk menyaksikan adegan kotor tersebut.

Semua dewa mencaci maki perbuatan mereka. Beberapa dewa malah bergurau bahwa mereka rela bertukar posisi dengan Ares karena kagum akan kecantikan Aphrodite. Akhirnya Hephaestus melepaskan jaring tersebut karena sudah merasa puas dengan tindakannya. Dengan perasaan malu, Aphrodite berlari dan pergi ke Paphos. Sementara Ares dengan sangat marah, mengutuk Alectryon menjadi ayam karena lalai akan tugas yang diberikannya. Kemudian Ares pergi ke Thrace, tempat kelahirannya.

(NOTES: Kisah tersebut merupakan legenda/asal-usul mengapa ayam jantan selalu berkokok ketika fajar datang.)



Cadmus and Ares
Seorang pahwalan Yunani bernama Cadmus berhasil membunuh seekor naga di sekitar Thebes. Ternyata naga itu adalah anak dari Ares dan Telphousa yang sedang menjaga mata air milik Ares. Mendapati hal itu Ares sangat marah dan memburu Cadmus. Dia memaksa Cadmus untuk menjadi budak Ares selama 8 tahun hingga mata air tersebut bersih. Dan sebagai bujukan, Ares bahkan memberikan putrinya yang bernama Harmonia. Pernikahan Cadmus dan Harmonia didatangi oleh seluruh dewa.


Ares and the Giants
Dua raksasa bernama Otus dan Ephialtes berhasil menangkap Ares dan menguncinya di sebuah kendi hingga 13 bulan lamanya. Didalam kendi Ares berteriak-teriak hingga akhirnya Hermes dan Artemis datang menolong. Artemis berhasil mengelabui kedua raksasa tersebut untuk saling membunuh sementara Hermes melepaskan Ares. Setelah keluar, Ares bahkan berhasil membunuh raksasa Ekhidnades (anak dari Echidna).


Ares VS Athena
Dalam peperangan antara Troya dan Akhaia (daerah bagian Yunani Kuno), Ares berjanji kepada ibunya, Hera, dan Athena bahwa dia akan berpihak pada Akhaia. Namun sebelum berperang, Aphrodite malah menghasut Ares untuk berpihak pada Troya. Ketika Diomedes (pahlawan Yunani) sedang bertarung dengan pangeran Troya yang bernama Hector, mereka melihat bahwa Ares membantu peperangan dengan berpihak pada Troya. Akhirnya pasukan Akhaia ditarik mundur oleh Diomedes.

Melihat hal tersebut, Athena meminta izin kepada ayahnya, Zeus, untuk menyingkirkan Ares dari medan pertempuran. Athena yang dibantu Hera, mendesak Diomedes untuk menyerang Ares secara langsung. Akhirnya dengan bantuan kekuatan Athena, Diomedes berhasil menancapkan tombaknya ke Ares. Ares yang merasa kesakitan, menangis yang membuat medan pertempuran berguncang. Dengan tertatih-tatih, Ares menyuruh pasukan Troya mundur, kemudian pulang ke Olympus.

Zeus sangat marah kepada Ares karena tidak ada dewa yang boleh terlibat langsung dalam peperangan. Hera mendapatkan informasi bahwa Ascalaphus, putra Ares, tewas dalam peperangan. Ares mendengar hal tersebut dan ingin ikut dalam peperangan lagi namun di sisi Akhaia. Zeus tidak mengizinkan, namun karena hasutan dari Athena, Zeus akhirnya memperbolehkan para dewa campur tangan dalam perang tersebut.

Di medan perang, Ares dengan gagah maju di barisan depan dan menyerang Athena karena ingin membalas perbuatan sebelumnya. Namun Athena berhasil mengalahkan Ares dengan melemparkan batu besar ke arahnya.

Referensi:


Komentar